Japan - A Family Adventure (Day 10 - Hitachi Seaside Park, Tokyo Station, & Akihabara)

Ini hari terakhir kami di Jepang, besok sudah harus pulang ke Jakarta dengan pesawat sore.  Hari ini jadwal kami adalah mengunjungi Hitachi Seaside Park di Ibaraki.  Cukup jauh dan cukup banyak berganti kereta.  


Berikut cara mencapai Hitachi Seaside Park menggunakan JR Tokyo Wide Pass.

  1. Dari Ikebukuro Station menggunakan JR Saikyo Line turun di Akabane Station. Perjalanan sekitar 10 menit.

  2. Dari Akabane Station menggunakan JR Utsunomiya Line turun di Ueno Station. Perjalanan sekitar 10 menit.

  3. Dari Ueno Station menggunakan Limited Express Hitachi turun di Katsuta Station. Perjalanan sekitar 76 menit.


Tiba di Katsuta Station, turun ke bawah dan keluarlah dari stasiun dan berjalanlah ke sebelah kiri ke arah Lawson.  Halte bus untuk menuju ke Hitachi Seaside Park terdapat di depan Lawson.  Belilah tiket bus PP seharga 1.200 Yen (sudah termasuk tiket masuk Hitachi Seaside Park) di depan Lawson.  Untuk anak dibawah 6 tahun free.

Katsuta Station


HITACHI SEASIDE PARK
(国営ひたち海浜公園)


Perjalanan memakan waktu kurang lebih 30 menit hingga tiba di pintu masuk Hitachi Seaside Park.  Kami langsung menuju pintu loket dan masuk ke dalam.  Tempat ini luar biasa besar, 190 hektar.  Tujuan orang mengunjungi taman wisata ini biasanya hanya dua, yaitu Japan Rock Festival setiap bulan Agustus atau melihat bunga Nemophila.  Tujuan kami sudah jelas, yaitu Miharashi Hills tempat dimana bunga Nemophila tumbuh.  O iya bagi yang membawa anak kecil dan tidak membawa stroller bisa meminjam secara gratis pada pintu masuk utama.  Tempat ini buka setiap hari kecuali hari Senin.

Untuk menghemat waktu dan sekaligus melihat-lihat, kami menaiki semacam kereta api yang berhenti di setiap lokasi wisata di dalam area ini.  Untuk menaiki kereta api ini membayar sebesar 500 Yen per orang.

Kami turun di Miharashi Hill (Miharashi no Oka) dan langsung disambut bunga-bunga Nemophila (baby blue eyes) yang hampir seperti permadani biru.  Ditambah dengan langit biru dan suhu udara sekitar 9 derajat celcius serta angin yang kencang semakin membuat suasana di tempat ini sangat menyenangkan.  Kami tertegun beberapa saat karena pemandangan ini.  Bahkan Hugo pun seperti bingung karena sejauh mata memandang hanya warna biru mendominasi.

Sea of Nemophila

Setelah berfoto bersama di bawah kami mengikuti jalan setapak yang sudah tersedia untuk menuju ke atas bukit Miharashi.  

Semakin keatas pemandangan semakin menakjubkan.  Tiba di puncak kami pun ikut mengantri bersama orang-orang lain untuk membunyikan lonceng yang saya sendiri masih bingung fungsinya apa haha.  Kami pun beristirahat sejenak di atas, duduk di kursi yang sudah disediakan dan memandang laut.  Warna biru yang mendominasi semakin dipercantik dengan kapal-kapal dan crane yang berwarna merah.

Karena perut sudah memanggil minta diisi kami pun turun.  Di bagian bawah bukit Miharashi ini terdapat jajanan-jajanan yang bisa dinikmati dan cukup banyak meja serta kursi untuk ditempati.  Entah kebetulan atau bagaimana, pada saat kami datang tidak ada satupun turis asing kecuali kami yang mengunjungi tempat ini.  Semua turis lokal dari berbagai penjuru Jepang.  Banyak turis-turis lokal yang berkumpul sambil membawa anjing dan kucing yang rata-rata didorong menggunakan stroller haha.

Setelah puas melihat Nemophila dan saya sendiri sudah mendapatkan foto yang saya suka, kami kembali menaiki kereta untuk menuju pintu utama.  Dari pintu utama kami menuju ke taman bunga tulip.  Ibu saya sangat suka tulip jadi kepingin sekali dia berfoto-foto disitu.

Mumpung masih jam 2 siang kami memutuskan meninggalkan tempat ini dan menuju Akihabara karena waktu saya dan adik saya ke Akihabara cuma berdua, mereka kepingin lihat.  Hitachi Seaside Park sangat menyenangkan, terutama mengunjungi dengan keluarga.  Tidak hanya bunga Nemophila, banyak juga bunga-bunga lain yang tumbuh sesuai musim yang dapat dilihat jadwal pada website resminya.  Apabila anda ingin pergi ke Jepang usahakan masukkan tempat ini pada itinerary anda, recommended :) 


TOKYO STATION
(東京駅)


Dari Katsuta Station kami naik Limited Express Hitachi dan turun di Tokyo Station.  Tiba di Tokyo Station kami memutuskan keluar sebentar melihat-lihat di sekitar sambil foto-foto di depan Tokyo Station.  Tokyo Station adalah stasiun tersibuk jika berdasarkan jumlah kereta yang berhenti per hari yaitu sekitar 3.000 kereta dan stasiun kereta tersibuk ke-5 se Jepang.  Sesudah puas lihat-lihat kami langsung naik JR Yamanote Line menuju Akihabara.  


AKIHABARA
(
秋葉原)


Tiba di Akihabara Station, keluar stasiun Hugo stop dulu melihat penampilan street performer di depan stasiun.  Banyak sekali street performer di Akihabara dengan penampilan yang menurut kami keren-keren.  Tujuan kami ke Akihabara selain untuk mencari oleh-oleh dan membawa Hugo melihat-lihat Akihabara dan membelikan dia satu buah mainan terakhir sebelum kami kembali besok ke Jakarta.  Puas sekali Hugo main gaccha disini, satu kantong plastik isinya gaccha semua.  Kebetulan pada saat kami disini sedang ada Akihabara Car Free Day, jadi kami bisa berfoto-foto di tengah jalan 😃

Tempat ini saking banyaknya mainan, Hugo malah kebingungan mau beli yang mana.  Sudah kepingin yang satu, tiba-tiba lihat yang lain jadi batal.  Begitu seterusnya jadi lama sekali baru ketemu yang dia inginkan.

Wah puas sekali hari ini, semua yang kami jadwalkan terpenuhi.  Kami pun kembali ke Ikebukuro dan mampir sebentar ke BIC Camera untuk membelikan satu buah oleh-oleh lagi untuk kakak ipar.  Setelah tiba di apartemen kami harus melakukan satu hal yang paling kami benci, packing! hahaha

Last sunset in Japan

Karena hari terakhir dan besok sudah harus kembali ke Jakarta, hari juga menjadi hari terakhir saya foto karena semuanya sudah harus saya masukkan ke dalam tas.  Keesokan harinya kami naik Narita Express (NEX) dari Ikebukuro untuk menuju Narita Airport.  Jangan terlambat ya kalau naik NEX dari Ikebukuro karena NEX tidak lewat setiap saat di stasiun ini.  Dan jangan lupa juga perhatikan layar di atas pada saat menaiki kereta ini, karena pada layar tersebut terdapat informasi maskapai apa saja yang terdapat pada terminal tertentu, jangan salah terminal :)

Menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami sekeluarga traveling ke Jepang kali ini.  Banyak pengalaman yang sangat seru berlibur 3 generasi seperti ini dan akan jadi cerita yang tidak ada habisnya untuk dikenang.  Kami semua di pesawat tertidur pulas saking lelahnya dan bangun kira-kira 1 jam sebelum mendarat.  Jepang menjadi negara yang akan kami rindukan.  Suatu saat kami akan kembali lagi.  Pasti.


Jangan lupa subscribe ya untuk mengetahui update-update terbaru dari perjalanan dan tutorial travel photography dari saya.  Terima kasih.

Wira Siahaan