Jadwal kami untuk hari ini adalah mengunjungi Fuji Shibazakura Matsuri (富士芝桜まつり). Setiap musim semi di dasar gunung Fuji, katanya lembaran permadani bunga Shibazakura (Pink Moss) akan tumbuh dalam waktu singkat. Salah satu pemandangan yang menakjubkan di Jepang. Kami menyadari bahwa kedatangan kami saat ini terlalu dini dan kemungkin melihat Shibazakura tumbuh 100% akan sangat kecil, tapi kami tetap ingin pergi karena ingin merasakan paling tidak suasananya.
Untuk mengunjungi tempat ini ada beberapa alternatif transportasi, selain naik bus bisa juga menggunakan kereta. Kami memilih menggunakan kereta agar ibu saya tidak terlalu lelah. Karena JR Pass kami hanya berlaku 7 hari, untuk 3 hari ke depan kami menggunakan JR Tokyo Wide Pass yang berfungsi mirip dengan JR Pass dengan area yang lebih terbatas.
JR Tokyo Wide Pass (tadinya bernama JR Kanto Area Pass) adalah sebuah produk rail pass dari perusahaan JR East untuk penggunaan transportasi tak terbatas selama 3 hari di daerah Kanto. Transportasi yang dapat digunakan adalah:
Shinkansen (reserved seat);
Limited express;
JR East lines;
Tokyo Monorail;
Izu Kyuko Line;
Fujikyu Railway;
Joshin Dentetsu Line;
Saitama New Urban Transit line (antara Omiya dan the Railway Museum);
Tokyo Waterfront Area Rapid Transit Rinkai Line;
Beberapa Limited Express yang beroperasi di antara JR East Lines dan Tobu Railway Line seperti the Nikko, the SPACIA Nikko, the Kinugawa, dan the SPACIA Kinugawa;
Dan yang terakhir adalah semua kereta lokal termasuk dengan rapid trains antara Shimo-imachi dan Tobu-Nikko/Kinugawa Onsen Station.
Pass ini bisa dibeli di JR Office dimana saja dengan harga 10.000 Yen.
Menuju Shibazakura Matsuri menggunakan Fujikyu Railway:
Dimanapun anda menginap di Tokyo, tujuan anda adalah Otsuki Station untuk menaiki Fujikyu Railway. Dari Ikebukuro kami menuju Shinjuku Station menggunakan JR Yamanote Line.
Tiba di Shinjuku Station kami berganti kereta menggunakan Limited Express Azusa untuk menuju ke Otsuki Station, perjalanan memakan waktu kira-kira 1 jam.
Tiba di Otsuki Station kami naik Fujisan Express yang menuju ke Kawaguchiko Station.
Semua kereta di atas sudah tercover oleh JR Tokyo Wide Pass, kecuali apabila anda ingin menaiki Fujisan View Express (kereta berwarna merah) dan ingin duduk di gerbong terdepan yaitu gerbong view, anda harus membayar biaya tambahan sebesar 200 Yen.
Menunggu kereta
KAWAGUCHIKO STATION
(河口湖駅)
Tiba di Kawaguchiko Station langsung menuju keluar stasiun dan berjalanlah ke seberang stasiun (melalui trotoar ke arah kiri dan memutar) dan beli tiket bus PP Fuji Shibazakura Matsuri + Entry Ticket dengan total harga 2.000 Yen di loket pada bus stop no. 7 lalu mengantri. O iya, waktu beli tiket dapat bonus post card lho hehe lumayan untuk koleksi. O ya, jangan takut apabila bus penuh karena bus akan datang setiap 15 menit, apabila anda pergi berombongan lebih baik menunggu agar bisa masuk sekaligus daripada terpisah-pisah.
Akhirnya bus kami datang dan kami menuju ke lokasi festival. Pemandangan selama perjalanan sangat menakjubkan bagi saya, kota yang tenang dan sangat bersih. Gedung-gedung tidak ada yang tinggi sehingga sambil berjalan kaki pun gunung Fuji terlihat di background. Keren 😃
Fuji Shibazakura Matsuri
(富士芝桜まつり)
Setelah 30 menit kami pun tiba di lokasi disambut dengan angin cukup kencang dan udara yang sangat dingin. Brrrr. Langsung menuju loket masuk dan jangan lupa isi kuestioner yang terdapat di meja di sebelah kanan dan berikan ke loket untuk mendapatkan 1 lagi post card yang berbeda, lumayan 😃
Tiket masuk Fuji Shibazakura Matsuri
Kami langsung masuk ke dalam untuk menikmati pemandangan dan udara yang dinginnya minta ampun. Seperti dugaan kami, Shibazakura baru mekar sekitar 10-20% saja, karena sudah diduga jadi tidak kecewa dan kami tetap bisa menikmati semuanya. Karena belum makan kami langsung menuju area makan dan mencoba semua yang khas disini.
Di beberapa spot terdapat street performer yang siap menghibur para pengunjung dan favorit kami adalah SYN Samurai Performer. Performer samura yang sudah melanglang buana hingga ke Amerika Serikat untuk menunjukkan kebolehan mereka.
Ibu saya tidak mau kalah aksi :)
Jangan lupa foto sama Hyottoko ya, karakter ini berkeliaran sambil menari-nari di area festival ini. Apabila selesai berfoto anak-anak akan diberikan permen dari kantongnya. Sedikit cerita, Hyottoko dulu sangat terkenal di Jepang. Ada beberapa cerita legenda mengenai Hyottoko:
1. Legenda prefektur Iwate. Ada seorang anak yang mukanya sangat aneh yang bisa mengeluarkan emas dari pusarnya. Jadi, tradisi Iwate jika ada seseorang yang meninggal di rumahnya, topeng yang berbentuk wajah anak ini akan digantungkan di perapian di rumah tersebut untuk memberikan rejeki. Nama anak tersebut adalah hyoutokusu. Dipercaya cerita ini adalah asal muasal nama Hyottoko.
2. Di daerah Timur Laut Jepang, Hyottoko dipercaya sebagai Dewa Api. Ada tarian dimana para nelayan menari menggunakan sebuah topeng sambil membawa keranjang. Tarian ini dilaksanakan sebagai persembahan untuk api dan baja. Mungkin karakter Hyottoko dalam manga / anime Samurai X terinspirasi dari legenda ini ya.
Bagi penggemar serial manga Death Note mungkin menyadari bahwa dalam live action movie Death Note, karakter 'L' menggunakan topeng Hyottoko ini untuk menyembunyikan identitasnya dari Second Kira.
Hyottoko, Me, & Hugo
Setelah 3 jam dan berfoto bersama kami pun memutuskan kembali ke Tokyo mumpung belum sore. Menaiki bus yang sama kami tiba di Kawaguchiko Station, membeli oleh-oleh sebentar di dalam stasiun lalu mengantri untuk menaiki Fujisan View Express. Wah kereta ini bagus sekali lho interiornya, sangat nyaman di dalam. Tiba di Otsuki Station kami turun dan menaiki Limited Express Azusa untuk menuju ke Shinjuku Station dan dari Shinjuku Station menaiki JR Saikyo line menuju Ikebukuro.
Fujisan View Express
Otsuki Station
Tiba di Ikebukuro kami tidak langsung pulang karena istri saya ingin membelikan oleh-oleh untuk adik ipar saya. Akhirnya mereka mencari oleh-oleh di sekitar Ikebukuro Station dan saya beserta Hugo, Ibu saya, dan kedua adik saya menuju ke Kamen Rider The Diner seperti yang sudah saya janjikan ke Hugo sebelum kami berangkat ke Jepang.
Kamen Rider The Diner
(仮面ライダー ジャダイナー)
Untuk menuju ke Kamen Rider The Diner dari Ikebukuro Station keluarlah dari West Exit atau Exit C6, lalu menyeberang di dekat pos polisi dan belok kiri. Anda akan melihat gedung Pasela Resorts. Naiklah ke lantai lantai 4 untuk Kamen Rider The Diner. Bagi penggemar Kamen Rider atau Baja Hitam di Indonesia pasti langsung menyadari bahwa dekorasi restoran ini bertema Shocker haha. Restoran ini sangat fantastis untuk penggemar Kamen Rider, anak saya langsung menyebut satu per satu Kamen Rider yang dia lihat. Makan disini cukup mahal, per orang sekitar 1.000 Yen dengan makanan yang menurut saya biasa saja.
Kondisi hujan sangat deras dari kami waktu datang hingga pulang membuat emosi, padahal kami sudah harus pulang untuk beristirahat karena besok kami harus berangkat menuju Hitachi Seaside Park cukup pagi. Akhirnya setelah hujan agak reda kami pun berjalan pulang melalui jalan yang tidak kami lalui biasanya bermodalkan google maps saja haha.
Hari yang cukup seru dan semua senang walaupun tidak maksimal karena Shibazakura belum mekar sepenuhnya dan kondisi malam hari hujan cukup deras. Sampai di apartemen kami masih seru membahas apa saja yang sudah kami lihat dan alami hari ini.
Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di Day 10 - Hitachi Seaside Park, Tokyo Station, & Akihabara. Jangan lupa subscribe ya untuk menerima update blog dan tips-tips travel dan travel photography dari saya setiap minggunya.
Terima kasih
Wira Siahaan