Mengais Keindahan Pantai Tanjung Pasir

Terakhir melihat matahari terbit sekitar 2 tahun lalu di Bukit Sikunir, Dieng, Jawa Tengah dan tiba-tiba terpikir pengen liat sunrise lagi.  Lalu saya kontak teman saya Abner, "Yuk moto sunrise ke Ancol" dan dia bilang beberapa orang dari grup Fuji Guys Indonesia (FGI) mengajak foto sunrise ke Tanjung Kait.  Wah kebetulan pikir saya.  Langsung saya iyakan.  Masuk grup whatsapp untuk perjalanan ini dan terjadi perubahan yang semula ke Tanjung Kait pindah ke Tanjung Pasir.  Yasudah, saya yang penting lihat sunrise hehe.

Perjalanan ke Tanjung Pasir tidak sulit, meeting point di Bandara Soekarno-Hatta dan langsung menuju jalan ke Tangerang dengan panduan Google Map.   Berikut koordinat Tanjung Pasir (-6.024931, 106.661195).  Tanjung Pasir terletak di Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.  Tanjung Pasir sendiri merupakan salah satu pintu masuk menuju Kepulauan Seribu.  

Rute menuju Tanjung Pasir dari Bandara Soekarno-Hatta

Kami berempat bersemangat sekali menuju tempat ini, selain karena belum pernah, kami juga tidak sabar 'hunting' sunrise di tempat ini yang katanya cukup bagus.  Sekitar 10 menit sebelum tiba di Tanjung Pasir, kami iseng-iseng buka kaca mobil karena biasanya bau pantai sudah tercium, tapi kali ini kok baunya kurang sedap ya.  Hmmm.  Mencurigakan.  Setelah melewati pintu masuk pantai dan terkena parkir yang cukup mahal, entah resmi atau tidak.  Per mobil Rp. 25.000,- dan per orang Rp. 5.000,-. 

Kondisi masih gelap gulita dan saya mengarahkan mobil ke ujung pantai mengikuti jalan yang kelihatan seadanya saja.  Parkir dan keluar mobil, bau pun tetap seperti tadi, tidak sedap.  Kami tiba cukup telat, 'blue hour' sudah dimulai dan sambil menunggu matahari terbit kami berputar-putar menjadi obyek untuk di foto.

Saya sendiri mengambil spot membelakangi pantai sambil mencari-cari apa yang asik untuk difoto.  Ada bangku yang cukup mencuri perhatian tepat di bawah sebuah lampu.

Dan saat langit semakin biru terang pohon tepat di belakang saya terlihat keren sekali dengan ranting-rantingnya yang daunnya sudah tidak ada dengan latar belakang langit biru. 

Setelah itu saya pun melihat jalan yang saya telusuri tadi hingga ke ujungnya yang baru terlihat aslinya seperti apa karena hari semakin terang.  Semua pohonnya mati.  Tidak ada daunnya. 

"Kok gini amat ni tempat", pikir saya.  Selagi berpikir terlihat warna keemasan mulai muncul dan saya pun mulai berbalik badan menuju pantai untuk mengambil momen matahari terbit.
Sambil mencari spot sambil menghindari sampah yang bikin geleng-geleng kepala saking banyaknya plus tai kucing yang mengintip dari sela-sela sampah dan tanaman liar.  Ampunnnn.  Saya pun menuju garis pantai tadinya mau agak ke depan supaya biasa cari komposisi foto yang enak, tapi kembali lagi saya urungkan niat karena sampah semua.  Yasudahlah saya cari posisi yang terbaik yang saya bisa.

Setelah puas mengambil foto matahari terbit dan karena sudah sangat terang, saya berputar-putar mencari sesuatu untuk difoto.  Sambil mencari-cari saya pun berpikir, darimana ya sampah ini?  Bukan sekedar sampah kertas lho, bahkan beling-beling berserakan.  Untung tadi pas gelap tidak terinjak teman-teman saya yang menggunakan sendal.  Komplikasi ini sih.  Selain masyarakat sekitar pun tidak merawat, pemerintah pun tidak memberi perhatian, atau jangan-jangan sampah dari Pulau Seribu dan Jakarta ni?  Saya yakin sekali dulu pasti tempat ini bagus banget.  Yuk teman-teman, dimanapun kita berada, janganlah kita buang sampah sembarangan, negara ini tempat kita dilahirkan harusnya kita jaga.  Jangan yang tadinya biru jadi hitam, yang tadinya segar untuk dihirup jadi memuakkan, yang tadinya enak dipandang mata malah membuat marah.  


Water and air, the two essential fluids on which all life depends, have become global garbage cans.

~Jacques Yves Cousteau~

Walaupun kecewa dan marah melihat lokasinya, saya sendiri merasa senang karena bisa hunting foto bersama teman baru yang selama ini hanya bisa berkomunikasi di jejaring sosial.  Terima kasih Fuji Guys Indonesia.  Yuk yang pake kamera Fuji boleh lho bergabung di komunitas ini.  Follow instagram FGI (https://www.instagram.com/fujiguys_id/) dan kontak nomor yang ada di profile untuk bergabung ke grup jejaring sosialnya.  :)

Berikut foto2 Behind The Scene hunting kecil-kecilan kami.

Foto diambil oleh: Henry Wardjiman (http://instagram.com/kedai.photo)

Sampai bertemu lagi di perjalanan berikutnya dan terima kasih sudah membaca.

Wira Siahaan