Yuk Ke Sawarna Lagi

"Lu gak bosen apa ke Sawarna mulu Wir?", tanya seorang teman sepulangnya saya dari Sawarna Agustus kemarin.

"Belum bosen sih, foto yang gua pengen belum dapet-dapet!", jawab saya santai.

Tapi itu memang jawaban jujur saya kepada teman saya itu, saya belum puas, seharusnya saya bisa menghasilkan foto yang lebih baik lagi karena saya masih terus belajar. 

Kesempatan untuk ke Sawarna yang ke-3 kalinya pun datang karena kebetulan Fujifilm Indonesia bersama Fujiguys Indonesia mengadakan trip ke Sawarna lagi.  Tanpa pikir panjang saya pun mendaftar.

Senang sekali ikut trip berkelompok seperti ini, banyak teman baru.  Berangkat dengan satu bus yang sama, kami berkenalan satu dengan yang lain dan cepat sekali akrab.  Ari Amphibia sebagai mentor dalam trip ini pun memperkenalkan diri sambil memberikan tips-tips memotret landscape.  Perjalanan dari Jakarta memakan waktu sekitar 6 jam, saya sendiri tidak bisa tidur karena duduk paling belakang.  Bumpy ride.


DAFTAR ISI


PANTAI KARANG SONGSONG


Perhentian pertama kami adalah sebuah pantai bernama Karang Songsong yang terletak di Desa Cibobos, Kecamatan Malingping, Lebak, Banten.  Pantai ini berjarak kurang lebih 1 jam dari Sawarna.  Tidak seperti Sawarna yang sudah menjadi tempat wisata, pantai Karang Songsong ini sepi.  Pantai ini didominasi batu-batu karang yang sangat besar.  Sambil menunggu sunset kami pun hunting masing-masing.

Saya seperti biasa mencari ombak sambil-sambil teralihkan memotret batu juga.  Bentuk dan tekstur batu karang di tempat ini cukup menarik, apalagi terkena cahaya matahari dari samping.

 

Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter Ark II HD CPL

 

Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter Ark II HD CPL

Ombak pantai selatan yang besar selalu membuat decak kagum.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II ND 64, GND 0.9

"Denyut nadi bumi"
Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II ND 64, GND 0.9

Setelah puas di satu spot saya pun pindah ke arah Barat untuk mencari spot yang berbeda karena matahari sudah mulai turun.  Langit yang tadinya biru bersih perlahan berubah menjadi jingga, matahari pun siap untuk tenggelam.  Selamat datang senja :)

Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II ND 64

Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II GND 0.9

Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II HD CPL

Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II ND 1000

Matahari pun tenggelam sepenuhnya.  Di tempat ini tidak ada lampu, gelap total.  Cahaya hanya bersumber dari bulan dan senter kami.  Panitia trip ini sudah mempersiapkan peralatan untuk memotret light painting pada saat blue hour nanti.

Peserta hunting sedang mengabadikan blue hour.
Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4

Para peserta menggunakan head lamp untuk membantu penerangan selama di lokasi. In frame: Angga
Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4

Bayu, Ketua Fujiguys Indonesia, sedang mempersiapkan peralatan untuk light painting.
Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4

 

In frame: Ari Amphibia
Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4

 
 

Mencoba memotret milky way namun keadaan kurang mendukung karena bulan sedang bersinar terang.
Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4

 

Sudah cukup larut dan kami pun harus segera menuju penginapan di Sawarna.  Perjalanan memakan waktu kurang lebih satu jam.  Tiba di penginapan kami langsung menuju kamar masing-masing dan langsung makan malam.  Panitia menganjurkan kami untuk segera beristirahat agar siap untuk bangun subuh untuk hunting pada saat matahari terbit.


LEGON PARI


Tiba di Legon Pari kira-kira pkl. 04.30 pagi.  Dinginnya minta ampun sampai para ojek pun menyalakan api unggun.  Ari Amphibia sebagai mentor mulai mengajak para anggota untuk mengambil spot masing-masing  untuk mempersiapkan kamera dan mengarahkan ke mana matahari akan muncul.

Fujifilm X-T2 | XF 55-200

Fujifilm X-T2 | XF 55-200

 

Fujifilm X-T2 | XF 55-200

 
 

Akhirnya matahari pun muncul, mengusir dingin yang cukup mengganggu.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200

 

Pada waktu kami mengunjungi tempat ini, banyak sekali lumut, hampir seperti karpet.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II HD CPL

Sinar matahari yang jatuh di antara karang-karang ini cukup menarik untuk dipotret. Seperti lagi joget senang kena sinar matahari yang hangat.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II ND 64

 

Karang ini khas Legon Pari. Ombak besar yang menghantam dari belakang dan jatuh ke depan seolah-olah air terjun.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II HD CPL, ND 64

 
 

Ari Amphibia, Iyut Dewi, Rudy Volca
Fujifilm X-T2 | XF 55-200

 

Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II ND 64, GND 0.9


KARANG BOKOR


Setelah puas memotret di Legon Pari, kami pun segera menuju Karang Bokor.  Untuk menuju tempat ini kami harus menggunakan ojek dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit.  Karang Bokor berada di kawasan Perhutani dan dikelola dibawah KPH Perhutani Bayah.  Mungkin tempat ini dinamakan bokor karena karang besar yang khas ini terlihat seperti sebuah bokor.  Arti dari bokor adalah mangkuk besar.

Ikon dari Karang Bokor.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200

Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II ND 64, GND 0.9

Masih tetap fokus ke tujuan saya mengunjungi Sawarna yaitu untuk memotret ombak.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II GND 0.9

Formasi karang di Karang Bokor.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200 | Athabasca Filter ARK II ND 64

 

Sinar matahari yang jatuh di karang ini menarik untuk dipotret.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200

 

Kami sudah kelelahan dan perut pun sudah memanggil untuk diisi (lagi).  Kami pun bergegas kembali ke penginapan untuk makan siang dan beristirahat sejenak sambil menunggu sunset. 


PANTAI TANJUNG LAYAR (SUNSET)


Salah satu spot wajib apabila mengunjungi Sawarna adalah Pantai Tanjung Layar.  Karang berbentuk layar kapal ini sangat khas dan tempat ini dapat dipotret secara fotogenik di dua waktu berbeda, yaitu pada saat sunrise dan sunset.  Kunjungan pertama kami adalah pada saat sunset.  Dan pada saat blue hour tiba, panitia sudah mempersiapkan perlengkapan untuk memotret steel wool.

 

Fujifilm X-T2 | XF 10-24 | Athabasca Filter ARK II GND 1.2

 

Fujifilm X-T2 | XF 10-24

Kunjungan kami ke Sawarna kali ini masih dalam suasana peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, jadi kami ramaikan dengan mengadakan lomba 17an kecil-kecilan di penginapan.  Seru sekali dan makin mempererat pertemanan sesama peserta hunting.

Serunya perayaan 17an bersama teman-teman komunitas.
Fujifilm X-T2 | XF 10-24


PANTAI TANJUNG LAYAR (SUNRISE)


Di hari terakhir ini kami tutup dengan hunting sunrise ke Pantai Tanjung Layar.  Saya sendiri tidak ikut 'nyemplung' ke air karena kondisi badan yang sedang drop.  Akhirnya saya hanya duduk di warung melihat teman-teman hunting sambil makan indomie.  Tapi lama-lama bosan juga kalau cuma duduk-duduk.  Akhirnya saya pasang flash di kamera dan saya mulai berjalan menyusuri tepi pantai menuju ke pantai pasir putih.

Saya tidak pernah lupa untuk membawa flash pada waktu saya bepergian, karena bisa saja dibutuhkan tiba-tiba.  Sambil menunggu teman-teman daripada saya bosan, saya pun mencoba 'bermain' flash di sepanjang pantai.  Setup saya adalah flash menggunakan transmitter, jadi flash tidak perlu di atas kamera.

Plastik ini banyak tergantung di pohon-pohon sekitar Sawarna. Saya lupa menanyakan makna dari plastik-plastik ini ke masyarakat setempat.
Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4 | Godox Flash & Transmitter

Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4 | Godox Flash & Transmitter

Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4 | Godox Flash & Transmitter

 

Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4 | Godox Flash & Transmitter

 

Entah kenapa saya suka sekali pohon ini. Tadinya saya cuma duduk-duduk ngadem di belakang pohon ini, cuma lama-lama dilihat kok pohon ini bagus juga.
Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4 | Godox Flash & Transmitter

 

Fujifilm X-T2 | XF 23 f/1.4 | Godox Flash & Transmitter

 

Mendekati kampung nelayan di Pantai Pasir Putih, ada satu spot surfing.  Beruntung pada saat saya berjalan ada beberapa surfer sedang beraksi.  Langsung cari spot dan hunting.

Fajar adalah pemuda asli Sawarna berumur 13 tahun. Jago sekali surfing. Menurut guide saya, sudah 15 orang asli dari Sawarna yang sering berkompetisi surfing di berbagai daerah. Mantap!
Tampak Karang Bokor di kejauhan sebagai latar surfing Fajar.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200

Seorang warga asing juga asik menikmati ombak Sawarna.
Fujifilm X-T2 | XF 55-200


Demikianlah trip singkat kami bersama Fujifilm Indonesia dan Fujiguys Indonesia.  Setelah makan siang kami harus segera kembali ke Jakarta.  Liburan pun berakhir.  Kesan saya, Sawarna masih menjadi salah satu pilihan terdekat dari Jakarta apabila mau belajar foto-foto landscape.  Langit yang bersih, ombak yang tinggi, makanan yang enak, dan masyarakat yang bersahabat.  Yang penting setiap kali trip jangan nyampah supaya membantu tempat ini tetap bersih dan nyaman untuk pengunjung.

Terima kasih Fujifilm Indonesia dan Fujiguys Indonesia.  Semoga berikutnya mengadakan trip-trip seperti ini lagi untuk para penggemar fotografi, terutama fotografi landscape.

Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa untuk subscribe blog saya ya, untuk update cerita-cerita travel berikutnya dan tips-tips fotografi.  

Yuk, kapan ke Sawarna lagi??? 

Salam,

 

Wira Siahaan