Karena kemarin terlalu lelah, pagi ini kami tidak terlalu terburu-buru. Jadwal kami untuk hari ini adalah full day di Tokyo keliling-keliling. Kami keluar apartemen sekitar pkl. 08.00 pagi dan istri saya mampir sebentar di BIC Camera dekat Ikebukuro. Saya dan Hugo sarapan dulu di McDonald samping BIC Camera. Sekitar pkl. 09.00 kami menuju Ikebukuro Station.
Karena JR Pass kami sudah habis, untuk hari ini kami menggunakan tiket yang berbeda. Kami menggunakan Tokyo Metro 1-Day Open Ticket. Cara membelinya mudah sekali. Di Ikebukuro Station pergilah ke Tokyo Metro Platform (dari Patung Burung Hantu, belok kiri ke arah Cherry Road, lurus, dan di persimpangan belok kiri) dan disitu terdapat mesin penjual tiketnya. Untuk lebih jelasnya lihat video dibawah.
SHINJUKU STATION
(新宿駅)
Selamat datang di stasiun kereta no. 1 tersibuk di dunia, stasiun ini melayani 3.6 juta orang / harinya! Stasiun ini memiliki 200 pintu keluar, 36 platform, dan department store di semua sisi. Jika anda bingung di stasiun ini, tidak usah takut, bahkan penduduk Tokyo yang setiap hari melalui tempat ini pun terkadang masih bingung. Kami sendiri keluar melalui Isetan Exit.
SHINJUKU
(新宿)
Distrik Shinjuku adalah pusat komersial dan administratif di Tokyo. Di sebelah barat Shinjuku Station adalah Skyscraper District, dimana gedung-gedung tertinggi di Jepang beberapa terdapat di distrik ini dan Metropolitan Government Office terletak di sini. Apabila anda ingin melihat-lihat kota dari atas, anda bisa memasuki Metropolitan Government Office ini, anda bisa menikmati Observation Deck nya secara gratis. Lalu di sebelah Timur Laut Shinjuku Station, terdapat Kabukicho, sebuah Red Light District Jepang yang terbesar. Hati-hati ya disini, jangan sembarangan 'moto', saya gantungin kamera saja di leher waktu melewati tempat ini sendirian sudah dipelototin sepanjang jalan.
Kabukicho
Lalu disini juga ada Robot Restaurant yang terkenal itu, cuma jangan bawa anak-anak ya karena apa yang dipertunjukkan disitu kurang cocok untuk anak-anak, seperti waitress berpakaian minim dan musik dengan volume tinggi. Bagi fotografer dan hobi fotografi, disinilah saatnya anda melihat-lihat kamera dan segala perlengkapannya, terutama para penggemar Analog Photography, di Yodobashi Camera menjual film fresh dengan berbagai pilihan. Japan Camera Hunter berbaik hati membuatkan list toko kamera di Tokyo disini.
Kami sendiri tidak banyak melihat-lihat disini, istri dan keluarga saya sarapan sedangkan saya karena sudah sarapan jadinya mutar-mutar yang dekat-dekat saja seperti ke Godzilla Road dan sekitarnya.
COIN TIPS
O iya, ini sudah hari ke 8 kami di Jepang, saya merasa tas pinggang saya semakin berat hari ke hari karena 1 hal, koin! Apa yang harus dilakukan dengan koin-koin ini? Berikut tipsnya agar koin tidak semakin banyak atau ingin menggunakan koin yang sudah terlanjur banyak.
Pada saat membeli tiket kereta atau vending machine. Misalnya harganya 160 Yen. Jangan masukkan 200 Yen (100 Yen x 2), anda akan mendapatkan kembalian 10 Yen, yang berarti anda menggunakan 2 koin dan mendapatkan kembalian 4 koin. Jadi tambah berat. Masukkan 210 Yen agar mendapatkan kembalian 50 Yen, tetapi tipsnya adalah, masukkan 10 Yen terlebih dahulu, baru 100 Yen. Kenapa? Karena pada saat anda memasukkan 100 Yen x 2 di awal, mesin langsung mengkalkulasikan kembalian anda, yang berarti 40 Yen. Jadi waktu anda memasukkan 10 Yen di akhir, ujung-ujungnya anda akan menerima 10 Yen x 5.
Apabila sudah terlanjur banyak, bisa juga digunakan pada waktu berbelanja di convenient store, misalnya total belanja 806 Yen, berikan 1006 Yen agar mendapatkan kembalian 500 Yen atau bisa juga berbelanja di '100 Yen Store' (105 Yen tepatnya).
Berikan sebagai donasi. Banyak kotak-kotak donasi tersebar di Lawson, McDonald's, dan di Narita Airport.
SHIBUYA
(渋谷区)
Karena adik perempuan saya ingin sekali berfoto dengan patung Hachiko, kami langsung menuju Shibuya. Tiba di Shibuya station langsung menuju Exit 8 yaitu Hachiko Mae Deguchi untuk melihat patung Hachiko dan Shibuya Cross yang terkenal itu. Dulu ke tempat ini tidak ada antri-antri untuk berfoto dengan patung Hachiko, sekarang antrinya panjang sekali.
Setelah berfoto kami berdiskusi karena para ibu-ibu ingin berbelanja, saya dan adik laki-laki saya ingin ke Tower Records lihat-lihat CD. Akhirnya kami berpisah dan berkumpul kembali 2 jam kemudian. Menyeberangi Shibuya Cross yang sangat terkenal itu, saya dan adik saya ke Tower Records dan pusing sendiri karena saking banyaknya CD di dalam. Entah kenapa saya merasa bosan sekali disini dan memutuskan untuk berkeliling sekitar Tower Records sendirian.
AKIHABARA
(秋葉原)
Setelah berkumpul kembali dengan grup kami pun berdiskusi kemana selanjutnya. Saya dan adik saya ingin ke Akihabara tetapi grup yang lain kurang tertarik dan masih ingin berbelanja ke Asakusa. Akhirnya kami pun berpisah lagi. Kami pun menuju Akihabara menggunakan Tokyo Metro Line dan turun di Iwamotocho Station. Exit A3 untuk menuju ke Akihabara. Iwamotocho Station cukup jauh dari Electric Town, jadi kami harus berjalan sekitar 20 menit. Pas sekali kami tiba disini pada saat golden hour, matahari lagi kuning-kuningnya, pas bersinar melewati gedung-gedung tinggi. Ditemani dengan lagu Lagu Music Book (Tatsuro Yamashita) di iPod, pas sekali menemani jalan-jalan sore di sekitar Akihabara ini.
Akihabara sendiri adalah kependekan dari Akibagahara (秋葉が原) yang berarti "autumn leaf field". Nama lain dari Akihabara ini adalah "Akihabara Electric Town" (秋葉原電気街 / Akihabara Denki Gai) yang muncul karena tempat ini adalah pusat perbelanjaan untuk perlengkapan elektronik rumah tangga dan pasar barang gelap setelah Perang Dunia II. Sekarang Akihabara adalah pusat budaya Otaku dan tempat perbelanjaan untuk video games, mainan-mainan, anime, manga, dan peralatan komputer.
Kami melewati Gundam Cafe dan AKB 48 Theater di sekitar JR Station, masuk ke area JR Station untuk menyeberang ke bagian lain dan tiba di depan toko Akihabara Radio Kaikan. Kami masuk ke dalam gedung Radio Kaikan untuk melihat-lihat toys. Wah ini sih satu gedung racun banget, semua mainan yang saya lihat menggiurkan. Bagi pencinta toys awas Credit Card jebol kalau disini haha.
Banyak barang-barang menarik di Akihabara ini, saya cukup menahan diri saja dari godaan haha. Dari Akihabara ini saya hanya membelikan anak saya sebuah jam Casio yang cukup murah seharga 890 Yen.
Dari Akihabara kami janjian bertemu di sekitar Kamiyacho Station untuk menuju ke Tokyo Tower. Sambil menunggu grup istri saya tiba, kami bersantai dulu di Kamikaze Bar sambil minum bir Jepang yang cukup mahal, 1000 Yen. Kami bersantai ditemani pemilik bar yang sangat bersahabat dan suka sekali ngobrol bercerita bahwa dia kenal beberapa orang Indonesia dan sangat ingin berkunjung ke Indonesia suatu saat nanti.
Setelah grup istri saya tiba ternyata mereka terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanan ke Tokyo Tower dan akhirnya memutuskan untuk pulang saja. Saya menemani mereka pulang ke Ikebukuro dan adik saya melanjutkan perjalanan sendirian ke Tokyo Tower. Disana dia mencoba Tokyo One Piece Tower.
Demikianlah perjalanan kami sehari di Tokyo yang cukup menyenangkan. Saya pribadi kurang begitu menikmati suasana kota siang hari, apalagi kota yang terlalu sibuk. Lain cerita pada malam hari, entah kenapa saya sangat menikmati kota pada saat lampu-lampu kota sudah menyala. Anak saya sangat menikmati Tokyo, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan penuh keingintahuan yang keluar dari mulutnya.
Word of the day nya Hugo hari ini adalah: Gacha! (ガチャ).
Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa subscribe ya untuk menerima update blog dan saya akan mengirimkan tips-tips travel dan travel photography setiap minggunya. Sampai jumpa di Day-9. Fuji Shibazakura Festival