Hari ke-3 ini dimulai cukup pagi. Pkl. 08.00 kami sudah berjalan menuju statsiun bis Seogwipo dan mengambil bis No. 701 untuk menuju Seongsan Harbor. Dikarenakan kami tidak begitu yakin, setelah masuk bis kami bertanya kepada salah satu penumpang yang ada apakah benar bis kami menuju ke Seongsan Harbor dan wanita yang kami tanyakan cukup bagus berbahasa Inggris mengatakan bahwa Ia pun menuju ke sekitar situ jadi bisa turun di tempat yang sama. Perjalanan memakan waktu cukup lama, sekitar 1 Jam 45 Menit dan wanita tersebut memberikan kode untuk turun dan ternyata kita turun di tempat yang salah, yang benar justru menurut itinerary saya. Karena merasa bersalah wanita tersebut mengajak kami berjalan kaki menuju Seongsan Harbor yang ternyata cukup jauh, sekitar 45 menit berjalan kaki. Kami justru senang karena kami bisa melihat-lihat keindahan Seongsan-ri sambil berjalan kaki dan bisa berbincang-bincang dengan wanita tersebut.
Akhirnya kami pun tiba di Seongsan Harbor. Setelah menanyakan nama wanita tersebut kami pun berpisah dan berfoto bersama kami pun berpisah. Lalu Ia kembali berjalan ke arah kami datang tadi.
Tips travel. Kuasailah paling tidak dasar-dasar bahasa lokal, paling tidak yang penting-penting saja. Misalnya seperti kami, travel dengan 3 dewasa dan 1 toddler. Dengan menghafalkan itu saja cukup mempercepat transaksi pembelian tiket.
Beruntung, setelah mengisi formulir dan membeli tiket, kapal kami pun langsung berangkat. Kapalnya bagus dan bersih. Istri saya, Hugo, dan adik ipar saya langsung masuk ke dalam ruangan yang sudah dinyalakan pemanas dan saya menikmati pemandangan diluar walaupun dingin. Menuju Udo :)
Perjalanan cukup cepat, sekitar 30 menit kami sudah sampai. Setelah tiba saya mencoba menanyakan prosedur penyewaan motor trail roda 4 tapi kecewa karena dibutuhkan SIM International untuk itu. :( Next time deh. Akhirnya kami pun membeli tiket bis terusan yang bisa mengelilingi pulau. Harga tiket bis terusan adalah 5.000 KRW / orang dewasa untuk anak-anak dibawah 3 tahun 3.000 KRW.
Tips mengunjungi Udo Island. Dapatkan SIM Internasional agar bisa maksimal menikmati Udo Island. Jika memungkinkan ketahuilah ingin kemana saja selama di Udo Island dan print di kertas dengan huruf Hangul, map yang dibagikan gratis pada saat membeli tiket sangat membingungkan.
UDO MARITIME PARK
우도해양도립공원
Tujuan pertama kami adalah Jiducheongsa. Setibanya di Jiducheongsa, kami berjalan menuju restoran untuk makan siang terlebih dahulu sambil berbincang-bincang dengan grup turis dari Hong Kong. Sebelum makan kami membeli dulu oleh-oleh khas Udo, yaitu coklat kacang Udo seharga 10.000 KRW. Masuk restoran dan makan siang.
Setelah makan kami menuju ke atas dan langsung menemukan pasar dan penyewaan kuda. Karena Hugo merengek minta naik kuda saya pun menanyakan ke penyewanya dan ternyata di bawah 3 tahun tidak boleh. Untung setelah dijelaskan Hugo pun mengerti. :)
Kami menuju ke atas dan menikmati udara dingin tapi segar serta pemandangan yang bagus sekali. Di Udo ini bunga-bunga Canola yang bermekaran semakin membuat suasana sangat ceria.
Kami tidak lama menghabiskan waktu disini karena Istri, Hugo, dan adik ipar saya ingin sekali pergi ke pantai. Kami pun kembali menaiki bis dan menuju ke Seonbinbaeksa Beach. Pantai ini terkenal sekali karena pasirnya yang putih dan seperti kristal. Setelah tiba di daerah Seobinbaeksa, Hugo ganti pampers dulu dan saya pun masuk cafe untuk mencoba es krim khas Udo yaitu Peanut Ice Cream :) Rasanya enak dan segar. Wajib coba.
Setelah itu langsung menuju pantai dan menemani Hugo bermain-main. Anak saya ini sangat suka pantai dan bermain pasir. Setelah beberapa saat bermain, kami pun memutuskan untuk segera kembali ke harbor agar bisa langsung menuju Seongsan Ilchulbong.
Kami pun berjalan menuju tempat perhentian bis untuk menunggu bis kembali ke harbor. O iya, hati-hati ya berjalan kaki di Udo ini, jalan rayanya kecil dan banyak pengendara sepeda dan motor, terutama di tikungan harus ekstra hati-hati.
Setibanya di Harbor kapal sudah menunggu dan kami pun langsung berangkat kembali ke Seongsan Harbor. Setibanya di harbor, kami memutuskan naik taxi ke Seongsan Ilchulbong karena jarak cukup dekat. Kami membayar taxi sebesar 3.100 KRW, hitungannya sama dengan naik bis tapi lebih cepat dan tidak jalan kaki.
Tiba di bawah Seongsan Ilhculbong, kami pun harus berjalan sedikit menanjak menuju pintu masuknya. Berfoto-foto dulu dengan background Seongsan Ilchulbong dari jauh sebelum masuk. Tiket masuknya seharga 2.000 KRW dan untuk anak-anak dibawah 3 tahun 1.000 KRW.
SEONGSAN ILCHULBONG PEAK
성산일출봉
UNESCO World Heritage
Seongsan Ilchulbong ini adalah salah satu dari UNESCO World Heritage yang ada di Jeju. Terbentuk dari letusan gunung berapi 5.000 tahun yang lalu. Bunga-bungan disini terbentuk dari 222 taksa dan ada 6 spesies tumbuhan langka disini. Sebagai tambahan ada 300 spesies algae juga.
Nama lain dari tempat ini adalah Sunrise Peak, dimana pemandangan saat matahari terbit indah sekali disini. Tadinya saya ingin berangkat ke sini sendiri subuh cuma saya batalkan karena saya lebih ingin berangkat bersama keluarga.
Untuk naik ke puncak butuh waktu sekitar 30 menit dan istri dan adik ipar saya menyerah tidak mau naik hehe, akhirnya saya sendiri berlari ke atas (iya, lari lhooo) dan setibanya di atas paru-paru rasanya mau pecah. Tapi semua terbayar karena pemandangan indah dari atas.
Tidak lama saya pun berlari kembali ke bawah untuk menjumpai mereka, istirahat sebentar lalu naik taxi lagi menuju ke Seopjikoji. Saya anjurkan naik taxi untuk menuju Seopjikoji apabila berangkat dari tempat yang dekat, karena dari jalan raya ke Seopjikoji tidak bisa dilalui bis dan harus berjalan kaki cukup jauh. Kami membayar taxi sebesar 5.800 KRW menuju Seopjikoji.
SEOPJIKOJI
섭지코지
Kami tiba di Seopjikoji cukup sore dan udara sangat dingin. Kami berjalan menyusuri pinggir bukit dan menikmati pemandangan. Tempat ini terkenal karena suasananya sangat romantis, cocok bagi yang berpasangan mengunjungi tempat ini. Banyak sutradara Korean Drama pun mengambil set lokasi di tempat ini. Berjalan terus kami mengharapkan bertemu gedung gereja yang jadi trademark tempat ini, tetapi ternyata gedung tersebut sudah berubah menjadi semacam gedung ‘permen’ (??) Ya sudahlah, kami berjalan lagi lurus dan menemui ladang bunga Canola. Takjub! Kami banyak berfoto-foto disini sampai dengan museum Zippo di ujung tebing.
Tips mengunjungi Seopjikoji. Pakailah sepatu yang nyaman karena jalan disini banyak tanah dan berbatu. Apabila membawa anak-anak dan memakai stroller, pakailah stroller yang roda nya agak besar, cukup menolong melewati jalan berbatu-batu di sekitar ladang bunga Canola. Siapkan jaket yang tebal untuk menahan angin, karena udara sangat dingin dan angin cukup kencang.
Sebenarnya kami juga mengharapkan langit berubah dramatis karena sunset. Cuma ternyata karena langit agak mendung, sunset yang kami harapkan pun cuma merubah langit sedikit merah. Akhirnya karena mengkhawatirkan Hugo (semakin malam semakin dingin), kami memutuskan untuk pulang. Kembali kami naik taxi untuk menuju ke terminal bis terdekat. Kami membayar 5.500 KRW untuk taxi.
Tiba di terminal bis terdekat, kami menanyakan bis yang menuju ke Seogwipo ke seorang wanita muda dan dia menjelaskan dengan bahasa Inggris yang bagus sekali. Ternyata mahasiswa Korea yang mengambil sastra Inggris. Ia pun menemani kami sampai dengan kami tiba di stasiun Seogwipo.
Tiba di stasiun, membeli ransum untuk makan malam sebentar di GS-25 dan langsung menuju Hotel. Sedih, ini hari terakhir kami di Jeju, masih banyak yang ingin kami jalani di Jeju ini sebenarnya. Cuma apa daya waktu terbatas. Lain waktu kami akan kembali lagi :)
Tiba di Jeju Yilin Pension, kami langsung packing karena besok penerbangan cukup pagi menuju Seoul. Pesan dari saya, jangan lupa beli Jeju Tangering Juice apabila anda suka dan bawa ke Seoul karena di Seoul saya sudah cari kemana-mana tidak ada. Apes.
Berakhirlah Family Adventure kami di Jeju Island. Sampai jumpa di Part-5. Annyeonghaseyo Seoul!
Wira Siahaan