Pagi ini Hugo cukup semangat. Gimana gak semangat, mau ketemu Mickey Mouse di Disneyland hehe. Kami menyewa apartemen di Ikebukuro, daerah yang cukup ramai dan strategis. Ikebukuro selain terkenal sebagai pusat hiburan, walaupun tidak sebesar Akihabara, juga terkenal sebagai pusat Otaku (kaum muda yang terobsesi dengan pop culture seperti anime, manga, dsb. Saya sendiri cukup suka dengan daerah ini, selain banyak sekali makanan, disini juga terdapat toko BIC Camera dan Yamada Denki yang cukup besar.
Kami keluar apartemen cukup pagi, sekitar pkl. 07.00, karena ini hari biasa kami takut stasiun akan penuh karena rush hour. Dari apartemen kami berjalan sekitar 15 menit menuju stasiun, kami berjalan menyusuri jalur pejalan kaki sebelah kiri (seberang stasiun, Exit Patung Burung Hantu), kenapa tidak sebelah kanan? karena di sebelah kanan (sejajaran BIC Camera) ada sebuah gang yang cukup 'vulgar' poster-posternya, mungkin semacam red light district kecil. Saya sih tidak ngecek, cuma takut anak kami melihat poster-posternya jadi kami memilih berjalan di seberang.
IKEBUKURO STATION
(池袋駅)
Selamat datang di stasiun tertua di Tokyo, 114 tahun sudah umur stasiun ini. Selain menjadi yang tertua, stasiun ini bersama dengan Shinjuku dan Shibuya station adalah stasiun yang tersibuk di dunia. Cukup memusingkan di dalam stasiun ini, rasanya orang-orang Tokyo berjalan lebih cepat dibandingkan kota lain di Jepang. Hmm mungkin hanya perasaan saya saja.
Untuk Station Map bisa di download disini dan disini.
Stasiun ini memiliki 2 exit utama yaitu:
1. Exit Timur (East Exit)
Exit Timur cukup mudah dikenali dengan Seibu Department Store dan patung Burung Hantu (Ikefukurou) tepat di depan tangga East Exit.
2. Exit Barat (West Exit)
Exit Barat juga mudah dikenali dengan Tobu Department Store.
TIPS DI IKEBUKURO STATION
Apabila anda seperti kami, sehari-hari menggunakan East Exit dan mengalami problem yang sama yaitu tidak ada eskalator untuk naik ke permukaan. Jangan panik atau kesal, tepat di sebelah kiri tangga depan patung burung hantu, ada gang untuk menuju PARCO department store. Masuki PARCO department store dan anda akan menemukan lift sebelah kiri. Naik lift satu lantai saja, lalu keluar ke sebelah kanan dan anda sudah berada di permukaan
Ada 2 buah kantor JR di Ikebukuro Station sekitar East Exit.
Yang pertama adalah terletak di luar stasiun. Dari patung burung hantu, naik ke atas melalui tangga, lalu belok kanan menyusuri trotoar anda akan menemukan kantor JR di sebelah kanan.
Yang kedua terletak di dalam stasiun. Dari patung burung hantu (anda menghadap patung), ambil jalur sebelah kanan (lihat ke atas ada papan berwarna pink bertuliskan Cherry Road), lurus saja sampai persimpangan jalan anda belok kanan. Lurus saja, kantor JR ada di jalur sebelah kiri.Bagi yang ingin membeli sepatu Onitsuka Tiger dan coklat Lindt disinilah tempatnya. Dari patung burung hantu, ambil jalur sebelah kiri (Cherry Road), pelan-pelan saja lihat di sebelah kiri ada sebuah eskalator yang agak tersembunyi. Naik ke atas anda akan langsung menemukan Lindt Chocholate Store dan di pojok kanan ada Onitsuka Tiger store.
Smoking area besar terletak tepat di seberang East Exit.
Coin Locker terletak di jalur Selatan. Dari patung burung hantu, ambil Cherry Road, lurus saja hingga ketemu persimpangan jangan berbelok, tetap lurus, hingga anda menemukan Coin Locker di sudut. Coin Locker hanya ada yang ukuran kecil.
Melanjutkan perjalanan kami. Hari ini kami ke Disneyland menggunakan JR Keiyo Line. Berdasarkan website Hyperdia, jalur kereta kami hari ini adalah dari Ikebukuro Station menggunakan JR Yamanote Line menuju Tokyo Station, lalu menyambung menggunakan JR Keiyo Line menuju Maihama Station. Semuanya masih tercover dengan JR Pass. Hati-hati, di Tokyo Station jarak dari JR Yamanote Line exit ke JR Keiyo Line cukup jauh berjalan kaki, persiapkan waktu sekitar 15-20 menit berjalan kaki. Lalu kereta JR Keiyo menunggu penumpang cukup lama, sekitar 15 menit, jadi perhitungkan waktu dengan baik. Perjalanan dari Tokyo Station menuju Maihama Station sekitar 17 menit.
TOKYO DISNEYLAND
(東京ディズニーランド)
Tiba di Maihama Station langsung disambut dengan lagu-lagu khas Disney yang langsung membuat suasana sangat menyenangkan. Kami pun turun ke bawah dan langsung menuju ke pintu masuk utama Disneyland yang jaraknya cukup jauh, sekitar 20 menit berjalan kaki santai. Tiba di pintu pemeriksaan tiket, karena kami sudah membeli tiket dari Jakarta, kami hanya cukup memperlihatkan open-date ticket kami dan langsung masuk. Pada saat pemeriksaan tas, terlihat tripod kamera saya dan petugas berkata, "Tripod, dame!". Saya pikir akan disita, ternyata tidak, hanya di warning saja bahwa tripod tidak boleh dipergunakan.
Kami disambut dengan taman yang sangat luas dan boneka-boneka Disney dimana-mana dan Hugo langsung berlarian sampai kebingungan mau berfoto dengan yang mana dulu haha.
TIPS DI TOKYO DISNEYLAND
1. Perhitungkan waktu dengan baik karena hampir mustahil untuk mencoba semua wahana, terlebih lagi banyak wahana yang mempunyai waiting time sangat lama. Saya sendiri men-download aplikasi ini untuk melihat secara real-time waiting time tiap wahana.
2. Pada saat tiba, anda akan langsung memasuki area perbelanjaan (World Bazaar), skip untuk sementara karena waktu anda akan habis, tokh anda akan melewati tempat ini lagi apabila akan keluar dan toko ini buka sampai tengah malam.
3. Pada saat makan siang, saya melihat semua restaurant sangat ramai hingga antri sangat panjang, kecuali restaurant di daerah Tomorrow Land.
4. Jika memungkinkan, makan sianglah sebelum waktunya karena pada saat itu semua wahana akan sepi dan hampir tanpa waiting time, disitulah waktu anda bermain sepuasnya.
5. Apabila anak anda pencinta Mickey Mouse berat seperti anak saya dan ingin berfoto, segeralah menuju ke bagian Toon Town dan pergilah ke rumah paling pojok dekat air mancur (Mickey's House and Meet Mickey) untuk berfoto free dengan Mickey Mouse. Kenapa sesegera mungkin? karena apabila terlambat, anda akan mengantri sekitar 1.5 jam hanya untuk berfoto.
6. Buat pencinta thrill dan nyalinya gede, silahkan mencoba Space Mountain. Menurut adik laki-laki saya, ini wahana paling keren yang pernah dia coba.
Tidak banyak foto yang saya ambil disini karena sibuk bermain dengan anak saya dan kami semua berpisah karena mau mencoba wahana sendiri-sendiri kecuali saya, istri saya, ibu saya, dan Hugo yang tetap satu grup.
Satu hal yang membuat kami sangat kecewa adalah cuaca sangat buruk pada saat menjelang sore sehingga Electric Parade dan Fire Works show yang ditunggu semua orang dibatalkan 😔 Memang cukup mengerikan cuacanya, angin kencangnya bukan main dan membuat badan kami serasa beku. Baju tebal + sweater + jaket wind breaker pun tak mempan. Cek suhu sudah turun ke 9 derajat celcius + angin kencang.
KESAN KAMI TERHADAP TOKYO DISNEYLAND
Kebetulan pada saat kami datang ke Disneyland Tokyo ini tepat pada saat moment ultah-43 Disneyland Tokyo, jadi tempat ini sangat ramai. Saya sendiri adalah pencinta Disney berat, baik itu musiknya maupun film-filmnya. Saya mempunyai koleksi yang cukup banyak CD original Disney, terutama Erich Kunzel Cincinnati Pops Orchestra, jadi saya memang cukup excited mengunjungi Disneyland. Tapi, saya merasa Disneyland terlalu 'chaos' dalam artian saya tidak menangkap satu tema pun yang menonjol untuk diingat. Cukup bisa dimaklumi karena karakter Disney yang segudang jadi cukup sulit untuk menonjolkan salah satunya dan sepertinya dengan batalnya Electric Parade cukup berpengaruh kepada mood kami semua. Saya dan istri malah lebih ingat nuansa pada waktu mengunjungi Everland di Korea Selatan dan Hugo sendiri waktu ditanya Disneyland / Legoland? Dia jawab Legoland.
Eh, ada satu hal yang saya ingat, World Bazaar-nya 'racun' keras, barang-barang yang dijual disitu cukup menarik. Awas dompet bolong ya hehe.
Satu hal yang harus diakui, Disneyland adalah satu bukti impian sederhana yang menjadi kenyataan.
“If you can dream it, you can do it.”
Kami pun pulang menggunakan jalur yang sama dan mengingat sudah jam makan malam, kami membeli onigiri di convenient store di Tokyo Station untuk menyumpal perut. Seperti biasa setelah tiba di apartemen saya kembali keluar untuk keliling-keliling sendiri sambil melewati 7-Eleven di belakang apartemen untuk membeli sekaleng sake untuk menutup hari sambil mendengarkan salah satu lagu favorit saya dari kecil, "When You Wish Upon a Star". Lagu aslinya dinyanyikan oleh Cliff Edwards (pengisi suara asli Jiminy Cricket dalam Pinocchio), tapi versi yang paling saya suka yang dinyanyikan oleh Louis Armstrong.
Jangan lupa subscribe ya untuk menerima update blog dan saya akan mengirimkan tips-tips travel dan photography setiap minggunya.
Terima kasih sudah membaca, sampai bertemu di Day-7. Snow Monkey Forest.
Wira Siahaan