2. Komposisi Fotografi (Part - 2. End)

Melanjutan Komposisi Fotografi (Part - 1), saya akan melanjutkan memaparkan beberapa teknik komposisi fotografi yang cukup populer beserta beberapa contoh foto.


7. SYMMETRY


Salah satu cara paling mudah untuk menghasilkan sebuah foto yang bagus adalah dengan mengambil foto sebuah subyek yang simetris.  Tempat paling tepat untuk mencari subyek yang simetris adalah pada subyek arsitektural, seperti pintu dan jendela, gedung tinggi, kuil-kuil, serta pola pada dinding dan langit-langit.  
 

Fujifilm X-T1 | XF 23. f/4.0, 1/1000, ISO 800

Seperti pada contoh foto di atas, saya melihat dinding dengan pola yang sangat menarik sehingga akan sangat bagus apabila saya mengambil secara simetris.  Begitu juga dengan foto di bawah, saya mengambil secara simetris dan dari sudut yang mendongak ke atas agar memperlihatkan kemegahan gedung tersebut.

Fujifilm X-T2 | XF 23. 3 exposures panorama. f/4.0, 1/4700, ISO 400.

Fujifilm X-T1 | XF 23mm. f/5.6, 1/640, ISO 200.

Salah satu tempat yang menarik juga untuk mencari sesuatu yang simetris adalah pada permukaan air yang tenang.  Contohnya pada foto ini dimana simetris dapat ditemukan pada pepohonan dan pantulan pepohonan tersebut pada air.


8. FOREGROUND INTEREST AND DEPTH



Pada saat berbicara mengenai komposisi, memberikan perhatian khusus kepada latar depan (foreground) dan latar belakang (background) akan memberikan hasil yang cukup signifikan pada sebuah foto.  Tidak seperti kamera yang meratakan foreground dan background, mata manusia dapat menentukan kedalam pada sebuah foto dan memisahkan background, middle ground, dan foreground.  Sebuah foto adalah versi 2 dimensi dari kenyataan 3 dimensi yang kita lihat.  Oleh sebab itu, karena kamera meratakan (flatten) semuanya, foreground dan background apabila tidak diberikan perhatian khusus akan menjadi hal yang menggangu pada sebuah foto.  

Penggunaan Foreground

Pada saat meng-compose sebuah foto, kita sebagai fotografer sebaiknya mempertimbangkan apa yang baik ditempatkan di depan subyek: apakah ada garis yang menjauhkan mata kita dari subyek? apakah ada sebuah warna yang mengganggu atau sebaliknya dapat memperkuat subyek? dan lain sebagainya.

Foreground dapat digunakan untuk memasukkan subyek anda ke dalam konteks.  Biasanya ini adalah fungsi dari background, tetapi kita juga dapat menggunakan foreground untuk memperkuat subyek.  

Fujifilm X-T1 | XF 23. f/5.6, 1/1250, ISO 200.

Pada foto ini foreground berfungsi sebagai pembanding ketinggian dengan middle ground / subyek yang terletak lebih rendah dibanding foreground.  Background juga berfungsi sebagai pembanding ketinggian dengan subyek sekaligus bersama dengan foreground menjadi frame untuk mengisolasi middle ground / subyek.

 

Fujifilm X-T2 | XF 23. f/9.0, 1/750, ISO 200.

 

Pada foto ini hamparan bunga berfungsi sebagai foreground dan bentuk bunga tulip meruncing ke atas berfungsi sebagai leading lines untuk mengarahkan mata ke atas.

 
 

Subyek utama yaitu pohon Sakura terlihat menyatu dengan background.  Sehingga untuk memisahkan dengan background saya menggunakan teknik komposisi 'frame' untuk mengisolasi subyek.

 
 

Dengan memikirkan foreground dan background pada saat meng-compose sebuah foto akan menghasilkan foto yang memiliki kedalaman, baik secara visual maupun secara cerita.


9. JUXTAPOSITION


Definisi dari Juxtaposition:

the act or an instance of placing two or more things side by side often to compare or contrast or to create an interesting effect an unusual juxtaposition of colors; also : the state of being so placed contrasting shapes placed in juxtaposition to each other
— Merriam Webster Dictionary

Berdasarkan definisi di atas, juxtaposition adalah menempatkan dua atau lebih benda/makhluk hidup/situasi secara berdampingan yang biasanya dengan tujuan untuk membandingkan atau memperlihatkan perbedaan (bertolak belakang atau untuk menciptakan efek yang menarik.

Penggunaan juxtaposition pada sebuah foto menjadi sangat keputusan yang sangat penting apabila ingin membuat sebuah cerita yang menarik dari sebuah foto. 

 

Fujifilm X-T1 | XF 23. f/2.8, 1/140, ISO 400.

 

Saya menemukan sebuah kejadian unik ketika mengunjungi pulau Jeju di Korea Selatan.  Saya tiba saat musim semi yang dimana bunga-bunga termasuk pohon Ceri sedang bermekaran, kecuali satu pohon yang terdapat pada foto ini.  Sangat bertolak belakang dengan pohon yang terdapat pada background.

Fujifilm X-T1 | XF 56. f/4.0, 1/2200, ISO 200.

Pada foto ini terdapat kondisi yang sangat bertolak belakang.  Dimana monyet yang terdapat pada background mengalami kekalahan dalam perebutan kacang dan monyet yang menang merayakan kemenangannya dengan menikmati kacang hasil perebutan tersebut.

Fujifilm X-T2 | XF 23. f/2.2, 1/3800, ISO 400.

Juxtaposition terdapat dimana saja.  Saya menemukan pemandangan di depan saya sangat menarik, gedung tinggi yang modern yang sangat kontras dengan lokasi tempat saya berada, yaitu sebuah kuil yang umurnya sudah lebih dari 10 abad.  Saya menunggu cukup lama agar seseorang yang berpakaian tradisional lewat untuk masuk ke dalam frame agar foto terlihat lebih dinamis.  Teknik ini sangat ampuh untuk menceritakan 2 atau lebih elemen yang terdapat dalam satu kota yang sama.  

Fujifilm X-T1 | XF 23. f/2.8, 1/3200, ISO 200.

Pada foto di atas juga memperlihatkan sesuatu yang bertolak belakang.  Ada yang bekerja, ada yang tidur serta arah menghadap yang juga bertolak belakang.

Fujifilm X-T2 | XF 14. f/16, 1/9 sec, ISO 200.

Sifat suatu benda atau makhluk hidup juga dapat digunakan dalam teknik juxtaposition.  Contohnya pada foto ini saya menempatkan ibu saya duduk di atas batu sambil melihat matahari terbenam.  Batu yang keras sangat kontras dengan sifat seorang ibu yang lembut.  Posisi santai sambil melihat matahari terbenam memperlihatkan penerimaan akan suatu kondisi yang mirip yaitu matahari senja dan usia ibu saya yang juga sudah senja.   


Demikianlah part-2 dari Komposisi Fotografi.  Kiranya dapat membantu pembaca sekalian untuk mengabadikan momen-momen seru dan menyenangkan pada saat berlibur baik itu bersama keluarga maupun sahabat-sahabat.  Jangan lupa untuk subscribe untuk info cepat dari catatan perjalanan saya dan tips-tips travel photography.  

 

Terima kasih

Wira Siahaan