Fujifilm X-A5 adalah sebuah kamera mirrorless terbaru dari Fujifilm yang diperuntukkan kepada fotografer entry-level dan penggiat media sosial yang menginginkan sebuah kamera yang kecil, ringan, dan dengan budget terbatas. Kamera ini adalah upgrade dari seri sebelumnya yaitu Fujifilm X-A3.
SPECIFICATION
Maximum resolution: 6000 x 4000
Effective pixel: 24 megapixels
Sensor type & size: CMOS APS-C (23.5 x 16.7 mm). Bayer sensor.
ISO: Auto, 200 - 12.800 (expendable to 100 - 51.200)
Lens mount: Fujifilm X
Viewfinder/LCD: No/Tilt
Screen Size: 3”
Max Shutter Speed: 1/4.000 sec
Video format: MPEG-4, H.264
Storage types: SD/SDHC/SDXC card (UHS-I supported)
Weight: 361 g
Dimension: 117 x 68 x 40 mm
Kamera ini dirancang sebagai kamera point-and-shoot yang ringkas untuk segala situasi. Dengan harga yang terjangkau, kemudahan pengoperasian serta fasilitas yang memudahkan untuk langsung memindahkan foto ke gawai lalu langsung mengunggah ke media sosial dengan minimum editing.
X-A5 dilengkapi dengan sensor Bayer APS-C 24.2 megapiksel. X-A5 juga memiliki kemampuan real-time viewing pada saat memilih film simulation sehingga langsung terlihat perbedaan hasil tiap film simulation.
LENSA XC 15-45mm
Kamera ini juga dipaketkan dengan lensa terbaru yaitu lensa XC 15-45mm f/3.5 - 5.6 OIS PZ. Lensa terbaru ini sedikit lebih lebar dibanding dengan pendahulunya yaitu lensa kit 16-50mm OIS II yang dijual sepaket dengan X-A3. Lensa ini merupakan lensa power zoom pertama dari jajaran lensa Fuji X Mount. Lensa ini menjadi lensa yang cocok hampir di segala situasi, jarak fokus minimum sedekat 5 cm dan jarak focal antara 22mm sampai dengan 68mm. Selain itu kamera dan lensa ini juga sangat selfie / wefie friendly. Dengan fasilitas full flip screen, touch to focus, dan face auto shutter pada Self Timer mode semakin memudahkan selfie / wefie.
SHOOTING MODES
Ini pertama kalinya saya menggunakan mode SR+ pada kamera Fujifilm. Mode SR+ ini tidak terdapat pada semua model kamera Fujifilm. Saya sendiri menggunakan X-T1 di tahun 2014 dan X-T2 di 2016. Kedua model tersebut tidak memiliki mode SR+.
Mode SR+ (Scene Recognition+) milik Fujifilm ini bagi saya cukup canggih karena kamera secara otomatis mendeteksi apa yang ada di hadapannya dan secara otomatis memilih optimum AutoFocus dan setelan eksposur dari preset-preset yang ada.
X-A5 juga dilengkapi dengan built in flash, 180 derajat tilt LCD screen yang sudah dilengkapi dengan fasilitas touch screen. Fasilitas yang cukup lengkap untuk para penggiat sosial media.
4K VIDEO
4K video yang ditawarkan adalah 4K video 15 fps yang tentunya tidak terlalu terpakai kecuali anda penggemar video yang quick-motion. Saya sendiri membuat video sample menggunakan 1080p 60 fps. Fasilitas 4K lain yang ditawarkan yaitu 4K burst, dimana kamera merekam video 4K 15 fps tentunya dengan shutter speed yang cukup untuk membuat subyek anda tidak bergerak dan kemudian mengambil satu frame sebesar kurang lebih 8.3 megapiksel.
Selain 4K burst, ada juga fasilitas 4K multi focus mode yang men-stack foto-foto dengan beberapa jarak fokus dimana anda bisa memilih kemudian jarak fokus mana yang anda inginkan. Fasilitas ini juga menghasilkan foto sebesar kurang lebih 8.3 megapiksel.
Fasilitas video lain yang cukup menarik adalah kemampuan ‘High Speed Movie’ sebanyak 4x, dimana anda bisa memutar kembali video anda dengan slow motion. Tetapi yang paling menarik bagi saya adalah fasilitas Still + Time-Lapse Movie pada Interval Timer Shooting yang menghasilkan video time-lapse langsung di dalam kamera.
BATTERY AND WIRELESS SHARING
Baterai yang digunakan sama seperti kamera Fujifilm lain dan pada saat pembelian juga sudah include kabel USB-charger. Kamera ini cukup lambat apabila High Performance mode tidak dinyalakan, namun apabila dihidupkan akan terasa perbedaan secara signifikan. Secara umum, apabila baterai dalam keadaan penuh kamera ini mampu menghasilkan foto sebanyak 450 frame .
Sama seperti X-A3, X-A5 juga dilengkapi dengan Wi-Fi untuk transfer nirkabel, dan untuk X-A5 ditambah dengan Bluetooth 4.1 yang rendah daya untuk secara cepat pairing dengan gawai anda dan mentransfer foto-foto pilihan anda..
DISCLAIMER
Saya menggunakan X-A5 dan XC 15-45 mm selama 7 hari. Terima kasih kepada Fujishop yang bersedia meminjamkan kamera ini untuk saya review. Berikut adalah disclaimer dari saya:
- X-A5 dikembalikan pada saat akhir waktu review. Saya tidak menerima pembayaran dalam bentuk apapun untuk review ini, jadi saya berusaha untuk jujur dalam melakukan review.
- X-A5 yang saya gunakan adalah model yang sudah beredar dan berjalan dengan performa maksimal.
- Semua foto adalah JPEG. Editing sebatas cropping dan penyesuaian exposure, kecuali disebutkan kemudian.
- Semua foto dipotret menggunakan lensa kit XC 15-45 mm.
PHOTO SAMPLES
Berikut foto-foto yang saya ambil pada saat Car Free Day Jakarta di sekitar Bundaran HI hingga Sarinah.
Lensa wide yang memudahkan pengambilan dengan memasukkan unsur foreground sesuai keinginan kita.
Dengan bukaan di f/22, pengambilan pada saat matahari bersinar terang menjadi semakin mudah. Shutter Speed 1/10 bisa digunakan tanpa harus menggunakan filter tambahan pada lensa.
Tidak perlu takut lagi mengambil foto dengan kondisi kontras karena kamera ini memiliki dynamic range yang bagus. Foto ini diambil dengan settingan pada kamera Highlight -2 dan Shadow-2.
JPEG straighten in Adobe Lightroom
Selain saya gunakan untuk jalan-jalan, saya juga mencoba menggunakan kamera ini di sekitar rumah. Dengan jarak fokus minimum 5 cm dan dikombinasikan dengan tilt screen, pengguna kamera ini bisa lebih kreatif dan detail.
Apabila ingin berkreasi lebih, bisa mengedit menggunakan file RAW pada software editing favorit anda.




Sample foto tidak lengkap kalau belum mencoba portrait mode X-A5.
Anak saya berumur 5 tahun mencoba selfie dengan X-A5.
Portrait Mode menggunakan Timer - Buddy.
VIDEO TEST
Berikut adalah hasil video hasil dari jalan-jalan di Car Free Day Sudirman, Jakarta. Untuk perlengkapan tambahan video saya menggunakan gorilla pod dan Rode Video Mic Pro.
KESIMPULAN
Kamera ini tentunya tidak akan menarik bagi para profesional fotografer karena memang kamera ini adalah kamera entry-level yang ditujukan untuk pemula. Sebagai kamera entry-level, X-A5 adalah kamera yang sangat baik.
Kamera ini cocok untuk anda apabila anda mencari kamera yang:
- Kecil, ringan, dan mudah digunakan. Cocok untuk pemakaian sehari-hari maupun travel.
- Harganya cukup terjangkau.
- Memiliki tone warna bagus, minimal editing, dan memiliki fasilitas Wi-Fi atau Bluetooth yang dengan mudah memindahkan data ke ponsel untuk mengunggah ke media sosial.
- Fasilitas touch screen yang sangat memudahkan pemotretan dan zoom.
- Memiliki kit lens yang baik. Fujifilm memiliki jajaran kit lens yang tidak pernah mengecewakan, salah satunya adalah 15-45 mm ini.
Walaupun tentunya ada beberapa hal-hal yang secara pribadi tidak saya sukai seperti:
- 2.5” microphone jack, harus menggunakan adapter lagi untuk kebanyakan microphone.
- Flip LCD ke atas, sehingga menghalangi microphone yang saya gunakan pada saat vlogging selfie mode. Mungkin lebih baik apabila flip ke samping, supaya memudahkan pemasangan microphone.
- AF Continuous Tracking lambat sehingga pada saat vlogging selfie mode sering miss focus.
Demikianlah review dari saya, semoga membantu. Jangan lupa subscribe untuk cerita-cerita dan review berikutnya.
Terima kasih,
Wira Siahaan