Baru-baru ini saya membeli Anbernic RG350, yaitu sebuah sebuah konsol retro games emulator yang spesifikasinya sangat menarik perhatian saya.
Spesifikasi:
Dengan ukuran kecil, mudah dibawa.
Screen – 3.5 Inch IPS screen 320 x 240
CPU – JZ4770 1.0 GHz MIPS
RAM – 512M DDR2
Internal SD card – 16GB
External TF card – Support sampai dengan 128GB
Battery – Li-polymer 2500mAh battery yang cukup untuk bermain 4-5 jam
Charging Port – USB-C (Kanan)
OTG Port – USB-C (Kiri) digunakan untuk koneksi ke controller terpisah
OS – OpenDingux
Saya akan membuatkan tutorial terpisah untuk panduan dan tips penggunaannya Anbernic RG350 serta cara install ROM untuk menambahkan game. Untuk artikel sekarang hanya fokus pada penggunaan dengan factory preset.
PENGEMASAN
Anbernic RG350 dan kelengkapanya.
Kemasannya menurut saya seharusnya bisa lebih bagus lagi, yang saya dapatkan hanya kotak putih dengan desain seadanya. Tidak mencerminkan harga yang kita keluarkan untuk membeli konsol ini. Mungkin seri-seri berikutnya bisa lebih bagus. Di dalam kotak terdapat 1 buah kabel USB-C untuk charging dan 2 lembar manual yang bisa dibilang tidak berguna.
KONSOL PERMAINAN
Konsol yang saya dapatkan adalah varian transparan yang saya sendiri sangat suka. Saat dinyalakan anda akan disambut logo Anbernic pada layar 3.5” IPS (320 x 240). Body tembus cahaya yang saya dapatkan bagus sekali, kualitas body plastik yang bagus.
Di sebelah kanan ada tombol X, Y, A, B warna biru, hijau, merah, dan kuning. Tombol cukup empuk dan responsif. Di bawah tombol tersebut ada stik analog dengan kualitas yang sangat bagus, juga terdapat di sebelah kiri beserta directional pad yang juga berkualitas bagus.
Di atas terdapat 4 buah shoulder button L1, L2, R1, dan R2 dengan kualitas yang sama dengan tombol lain. Semua tombol dan pad terasa berkualitas premium menurut saya.
Tampak depan dari konsol.
Tampak belakang dari konsol.
Di antara shoulder button terdapat 2 buah colokan USB-C (USB1 untuk controller ekstra, USB2 untuk charging), HDMI untuk bermain di layar TV yang sayangnya tidak bisa digunakan dengan factory set, nanti akan saya uraikan cara-caranya di artikel selanjutnya. Lalu terdapat headphones jack untuk menggunakan headphones / earphones.
Bagian atas dari konsol.
Di bagian bawah, di bagian kiri dan kanan terdapat dua buah speaker. Di bagian tengah berurut dari kiri ke kanan adalah power button, TF card slot (ada varian yang menggunakan SD card slot), tombol volume, dan terakhir tombol reset.
Bagian bawah dari konsol.
KENYAMANAN
Konsol ini sangat nyaman dipegang dan dimainkan. Satu kelemahan buat saya pribadi adalah D-Pad dengan posisi di bawah. Karena tangan saya besar saya kesulitan untuk menemukan posisi yang enak untuk menggenggam konsol pada saat menggunakan D-Pad, sedangkan kebanyakan game lama tidak menggunakan analog. Mungkin lebih cocok untuk saya apabila saya menggunakan yang seri RG350M (versi metal), dengan posisi D-Pad di atas dan analog di bawah.
BATERAI
Saya coba bermain bergantian dengan anak saya, baterai 2500 mah cukup untuk dimainkan selama 4.5 jam. Indikator led merah di bagian kanan akan menyala apabila daya lemah. Problem yang saya temukan adalah untuk perihal pengisian baterai, indikator merah tersebut akan menyala terus walaupun pengisian sudah selesai, kecuali konsol diisi dalam keadaan mati, barulah indikator merah tersebut akan mati pada saat penuh.
Konsol dalam keadaan lemah daya apabila indikator yang sama tetapi berwana hijau berkedip.
Lampu indikator merah tanda pengisian baterai.
KEMAMPUAN
Konsol ini menggunakan CPU JZ4770 1 Ghz dan 512MB RAM. Saya memainkan hampir semua game emulasi mulai dari Game Boy hingga PSX, tetapi walaupun power ini cukup besar, tetap tidak cukup untuk memainkan game PSP, N64, dan dreamcast. Saya kagum sekali dengan kemampuan konsol ini, saya memainkan Spyro the Dragon dan Crash Bandicoot, dan Tekken 3, dimana ketiga game itu termasuk game yang ‘pushing to the limits’ Sony Playstation 1, pada konsol ini berjalan lancar dengan konstan 60 fps. Selama 4 hari saya mencoba dan saya baru menemukan 1 game yang sangat berat untuk dimainkan yaitu Bloody Roar 2 (PSX).
Berikut adalah kombinasi tombol penting selama menggunakan Anbernic RG350
Beberapa kombinasi tombol penting selama menggunakan RG350.
Kombinasi tombol untuk keluar dari emulator:
Sumber : Dingoonity Wiki
SIMPULAN
Secara keseluruhan konsol genggam ini luar biasa. Tidak ada gangguan yang berarti selama bermain dengan settingan factory. Nyaman di tangan, kualitas pembuatan yang sangat bagus, dan yang paling penting kesenangan bermain maksimal. Bagi saya secara personal, konsol ini sweet spot antara harga, kualitas pembuatan dan banyaknya emulator yang bisa dimainkan.
Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa untuk subscribe di blog saya dan follow juga @narogeekstuff untuk info terupdate mengenai retro game.